
Singa Yehuda di Yahudi
Singa Yahudi di lambang kota Yerusalem
Dalam Yudaisme,
tokoh Alkitab Yehuda
(dalam Ibrani:Yehuda)
adalah nama asli dari suku Yehuda secara tradisional yang disimbolkan dengan
singa. Dalam Kejadian, Yakub
("Israel") mengacu kepada anaknya Yehuda sebagaiGur Aryehגּוּר
אַרְיֵה יְהוּדָה, sebuah "Singa Muda" (Kejadian 49:9 ) ketika
memberkatinya. Dalam Yahudi, tradisi penamaan nama Ibrani dan nama
pengganti sering digabungkan sebagai pasangan, seperti dalam kasus ini.
Singa Yehuda di Kekristenan
Di Tradisi Kristen , Singa Yehuda
melambangkan Yesus.
Banyak organisasi Kristen menggunakan Singa Yehuda sebagai lambang mereka
bahkan nama organisasi mereka.
Ungkapan ini muncul dalam Kitab Wahyu 5:5; "Dan
salah satu tua-tua berkata kepadaku, Jangan menangis: lihatlah, Singa dari suku
Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah menang untuk membuka buku itu, dan kehilangan tujuh meterai daripadanya.
"
Novel termashyur C. S. Lewis, Chronicles of Narnia seekor
singa bernama Aslan
dikenal menjadi bagian dari pengandaian, bukan umum seharusnya perumpamaan,
dengan demikian menggambarkan kehidupan Yesus
Kristus melalui media novel fantasi.
SINGA DARI YEHUDA (WAHYU 5:5,
HOSEA 13:7)
Singa adalah salah satu binatang
paling buas, mirip dengan macan; yang membedakannya adalah: pertama, singa
jantan wajahnya bercambang sedangkan macan jantan tidak bercambang. Kedua,
warna macan kebanyakan loreng-loreng sedangkan warna singa umumnya krem tua dan
polos. Ketiga, habitat/suatu tempat dimana singa hidup biasanya tidak terdapat
macan dan demikian sebaliknya, kecuali di kebun binatang/taman margasatwa, itu
sebabnya singa dan macan disebut raja hutan, karena tempat atau hutan dimana
singa menjadi rajanya, macan tidak ada disana demikian sebaliknya.
Kata singa muncul kira-kira 130 kali
di dalam Perjanjian Lama. Singa dalam bahasa Ibrani yang dipakai secara umum
adalah “aryeh” dan ada 8 istilah kata yang lain yang dipakai mencakup berbagai
usia dari singa jantan dan betina. Perbendaharaan istilah yang banyak dipakai,
menunjukkan bahwa pada masa Perjanjian Lama, singa dikenal secara umum.
Sedangkan kata macan tidak ada sama sekali dicatat dalam Perjanjian Lama,
kecuali macan tutul (bahasa Ibraninya Maner), itupun Cuma sekali disebut dala
arti yang sebenarnya (Yeremia 13:23)
Singa sudah menjadi ikon bagi
manusia sejak zaman purba kala. Kita dapat melihat dalam kebudayaan Eropa, Asia
dan Afrika. Sekalipun ada beberapa peristiwa dimana singa menyerang dan memakan
manusia, namun umumnya gambaran mengenai singa bersifat positip dalam berbagai
kebudayaan.
Singa dianggap melambangkan kekuatan
sekaligus kemuliaan. Gambaran yang paling umum, yang hampir seluruh kebudayaan
di dunia sepakat mengenai gambaran singa adalah singa disebut sebagai raja
hutan atau rajanya binatang buas. Oleh karena singa menjadi symbol yang populer
dari berbagai kebudayaan dan pemerintahah di seluruh dunia, Asoep, salah seorang
penulis cerita Yunani ternama sekitar tahun 6 Masehi, dalam beberapa fabelnya
(dongeng mengenai hewan), menggambarkan singa sebagai lambang keberanian.
Beberapa contoh gambar singa dibuat
dalam bentuk lukisan, dekorasi, patung dan sebagainya. Misalnya gambar singa
dalam lukisan dinding pada zaman Darius Agung I selama kekuasaan Persia
(550-330 SM), symbol Yerusalem adalah gambar seekor singa berdiri menghadap
tembok baray yang dihiasi dengan ranting zaitun disisi kiri dan kanannya,
bendera Negara Sri Langka memiliki gambar singa yang memegang pedang dan masih
banyak lagi.
Di dalam Alkitab, singa adalah
symbol dari suku Yehuda dan sekaligus menjadi symbol kerajaan Yehuda. Singa
disebut dalam berkat yang disampaikan Yakub untuk anak keempatnya Yehuda dalam
Kejadian 49:9 demikian firman Tuhan: “Yehuda adalah seperti anak singa: Setelah
menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan
berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani
membangunkannya?”
Uniknya Yesus juga memakai singa
sebagai salah satu gelar-Nya, Yesus digelari sebagai SINGA DARI YEHUDA (Wahyu
5:5)
Hal-hal yang berkaitan dengan gelar
Tuhan sebagai SINGA DARI YEHUDA:
1. Sekalipun Yakub memberkati Yehuda
dengan mengilustrasikan Yehuda seperti singa, namun yang mendapat gelar ini
adalah keturunan Yehuda puluhan generasi berikutnya, bukan Daud, raja kedua
Israel yang mendapat gelar ini, bukan pula Salomo, raja yang paling bijaksana
yang pernah memerintah Israel, melainkan Yesus Kristus
2. Sebagaimana singa diidentikkan
dengan kekuatan/kekuasaan, demikianlah Yesus sebagai singa dari Yehuda memiliki
kekuatan/kekuasaan atas bumi dan surga, bukan sebagai simbol atau lambing,
namun dalam arti yang sebenarnya.
3. Sebagaimana singa adalah lambing
kerajaan-kerajaan di dunia, Yesus sebagai SINGA DARI YEHUDA adalah ikon dari
kerajaan surge, hanya melalui Yesus orang bisa masuk ke surga.
4. Sebagaimana singa melambangkan
keberanian, demikian juga Yesus memiliki keberanian yang melebihi siapapun yang
pernah hidup. Yesus tidak takut kepada siapapun dan kepada apapun. Yesus berani
menyatakan hal-hal yang benar, sekalipun resiko yang ditanggungnya berat.
5. Iblis juga diibaratkan seperti
singa yang mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya (I Petrus 5:8),
artinya iblis hanya bisa menakut-nakuti orang percaya dan menelannya berarti
iblis adalah singa ompong, karena hanya makhluk hidup yang tidak lagi punya
gigi yang langsung menelan, kalau makhluk hidup punya gigi pastilah makanannya
dikunyahnya terlebih dahulu. Jadi untuk apa kita takut dengan iblis yang
ternyata adalah singa ompong yang hanya mau menelan, tidak bisa unjuk gigi
lagi, apalagi Yesus adalah singa yang mengan yagn sudah mengalahkan iblis yang
hendak menelan orang-orang kudus.
6. Singa juga sering dikaitkan
dengan penghukuman (Yesaya 38:13; Hosea 13:8), bahkan ketika Daniel tidak mau
menyembah Nebukadnezar, Daniel dihukum dengan cara memasukkannya ke gua singa,
tapi Daniel selamat, sebab Tuhan membungkam mulut singa-singa itu (Baca Daniel
pasal 3). Yesus juga kelak di hari penghakiman, akan menghukum setiap orang
yang tidak percaya kepada-Nya.
7. Sebagaimana singa senang hidup
bersama-sama, tidak individual, tidak egois, Yesus juga senang dengan
kebersamaan, komunitas yang sehati sepikir dan sepenanggungan, itu sebabnya
ketika Yesus memulai pelayanan di bumi ini, hal pertama yang dilakukan Yesus
adalah memilih para murid untuk menyertai-Nya.
SINGA DARI SUKU YEHUDA
“ MAKA AKU MELIHAT DI TANGAN KANAN
DIA YANG DUDUK DI ATAS TAKHTA ITU, SEBUAH GULUNGAN KITAB, YANG DITULISI SEBELAH
DALAM DAN SEBELAH LUARNYA DAN DIMETERAI DENGAN TUJUH METERAI… Lalu berkatalah
seorang dari tua-tua itu kepadaku: ” Jangan engkau menangis! Sesungguhnya,
SINGA DARI SUKU YEHUDA, YAITU TUNAS DAUD, telah menang, sehingga Ia dapat
membuka gulungan kitab itu…”
Banyak terjemahan Alkitab mengatakan
bahwa gulungan kitab ada di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta. Namun
penelitian baru-baru ini mengatakan bahwa frasa “di tangan kanan” mungkin
sebenarnya berarti “di sebelah kanan”. Ini masuk akal dengan mempertimbangkan
bagaimana dunia zaman purba memandang takhta. Orang-orang pada zaman itu
biasanya merasa bahwa tempat di sebelah kanan raja adalah tempat paling
terhormat. Mazmur 80:17 dan 110:1 menggambarkan raja Israel duduk di sebelah
kanan Allah, dan dia serta Allah bersama-sama memerintah bangsa itu.
Kebanyakan singgasana zaman kuno
cukup besar dapat diduduki tiga atau empat orang. Para pembaca kuno telah
dianggap mengerti bahwa gulungan kitab itu diletakkan di atas takhta di sebelah
kanan Allah. Kalau begitu, untuk mengambil gulungan itu berarti seseorang harus
duduk di atas takhta, di sebelah kanan Allah. Dengan kata lain, ketika Yesus
mengambil kitab ini dengan tangan-Nya, Dia juga duduk di sebelah kanan
Bapa-Nya, menerima peran-Nya sebagai raja yang baru dari garis keturunan Daud
(Wahyu 5:5).
Dalam zaman Perjanjian Lama, Bangsa
Israel pernah mengalami situasi tidak memiliki seorang raja, tetapi diperintah
langsung oleh Tuhan. Bangsa ini tidak mempunyai pusat kontrol yang jelas.
Walaupun sebenarnya memiliki seorang raja dapat mengalihkan pandangan bangsa
ini dari Tuhan, tetapi dalam praktiknya, tanpa adanya pemerintahan dunia, keadaan
akan menjadi kacau (Hak. 17:6 ; 21:25). Jadi Allah mengizinkan mereka untuk
mengadakan sistem kerajaan dengan Saul dari suku Benyamin sebagai raja pertama
dan Daud dari suku Yehuda sesudahnya. Masa pemerintahan Daud sangat diberkati
Tuhan dibandingkan dengan saat Saul memerintah, dan saat Salomo memerintah,
pemerintahannya menjadi model pemerintahan yang ideal.
Jadi konsep kerajaan Daud ada di
balik kisah dalam Wahyu 5. Anak Domba itu adalah “Singa Yehuda” dan “Tunas
Daud”. Tidak ada lagi dalam Perjanjian Baru di mana Yesus duduk di sebelah
kanan Bapa-Nya di atas takhta di surga (Matius 26:64 ; Ibrani 8:1). Jadi ketika
Yesus datang dan mengambil gulungan kitab itu, Dia sedang mengambil tempat-Nya
di atas takhta di Bait Suci surgawi.
Tuhan, ini kabar yang luar biasa.
Dia yang memerintah atas langit dan bumi adalah Anak Domba yang telah
disembelih. Dia tahu seperti apa kehidupanku dan apa yang aku rasakan. Aku bisa
memercayai Dia untuk memerintah dengan bijaksana, adil, dan penuh kasih.
*Diambil
dari buku “Kabar Baik Dari Patmos”
SINGA DARI YEHUDA
(Wahyu 5 : 5)
Bagian I
Shalom,……
Singa
adalah lambang kerajaan, kalau singa sudah mengaum maka raja sedang
memperdengarkan suaranya.
Wahyu
5 : 5
berkata : jangan engkau menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda,
yaitu, tunas/akar Daud, telah menang.
Amos
3 : 8
berkata ® “Singa telah
mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah berfirman siapakah
yang tidak bernubuat?”
1
Petrus 5 : 8
berkata : Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan berkeliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang bisa di
telannya.
Kedua
singa ini sama-sama mengaum, sama-sama mengumandangkan suaranya. Kalau singa
dari Yehuda mengaum lewat pembukaan firman yang dahsyat sehingga iman kita
diteguhkan, maka singa si iblis mengaum untuk mencari orang yang dapat di
telannya.
Wahyu 5 : 6
berkata : ditengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah
tersembelih,…..
Anak
Domba telah tersembelih artinya penampilan Tuhan Yesus dalam mengerjakan
penebusan di bumi ini lewat kematianNya di bukit Golgota. Yesus membawa bekas 5
luka besar (2 di kaki, 2 di tangan dan 1 di lambung) ini sampai ke Sorga
sementara luka yang lain hilang lenyap. Dan ini sebagai bukti karya penebusanNya
bagi manusia di dunia ini.
Lewat
baptisan air Tuhan sudah membersihkan hati nurani kita (I Petrus 3 :
21), supaya lewat hati nurani yang telah dibaharui, Roh Kudus akan menolong
kita untuk mendengar dan mengerti mana suara yang berasal dari
Allah dan mana suara yang berasal dari iblis. Sebab hati nurani
kita bisa dipengaruhi oleh Allah tapi bisa juga dipengaruhi oleh iblis.
Pembacaan
Alkitab setiap hari lewat jadwal pembacaan yang telah ditetapkan adalah salah
satu sarana untuk melatih pendengaran kita, yaitu mendengar suara Allah dengan
baik.
Yesaya
50 : 4c
berkata : Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku.
Jika
kita tidak melatih pendengaran kita untuk mendengar suara Allah maka suara
iblis yang akan masuk. Suara iblis akan masuk dengan segala tipu dayanya. Kita
akan terjebak ke dalam ibadah yang semu, injil yang lain (palsu). Firman yang
terkontaminasi dengan ajaran-ajaran leluhur (Adat-istiadat), filsafat-filsafat
kosong, nubuatan palsu dari nabi-nabi palsu. Akibat dari semua tipu daya iblis
ini maka penyembahan kita jadi salah arah. Penyembahan
kita tidak lagi berpusat kepada Tuhan Yesus Kristus tapi kepada ilah-ilah zaman
ini diantaranya ompung mula jadi nabolon, mammon, kepentingan diri sendiri dan
lain-lain.
I
Petrus 5 : 9
berkata : lawanlah dia (iblis) dengan iman yang teguh……..
Roma
10 : 17
berkata : iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus.
Ibrani
11 : 1
berkata : iman itu adalah dasar kita berharap sekalipun belum kelihatan.
Mazmur
119 : 105
berkata : firmanMU pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman
Tuhan kita jadikan pedoman, patokan, dalam hidup kita, dalam nikah kita, dan
kehidupan rumah tangga kita.
Jadi
karena kita melatih dan mempertajam pendengaran kita akan firman Tuhan setiap
hari maka kita tidak akan tertipu oleh iblis. Karena Firman itu pelita
dan terang bagi perjalanan hidup kita maka kita tidak akan tersandung
sekalipun ada sandungan, sebab perjalanan ke kota Yerusalem Baru tidaklah mulus
karena iblis tidak suka kita sampai ke sana.
SINGA DARI YEHUDA
(Wahyu 5 : 5)
Bagian II
Shalom,…….
Iblis
bukanlah iblis jika ia tidak berusaha menipu dan memperdaya manusia. Dalam tipu
dayanya dia selalu meniru apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Kalau Tuhan
Yesus mendemonstrasikan mujizat dan kesembuhan, iblis juga melakukannya. Kalau
Tuhan memberkati umatNya, iblis juga bisa memberi berkat.
Pada
Wahyu 13 : 3, iblis ingin meniru pekerjaan penebusan dari Tuhan Yesus,
tapi luka parah yang didemonstrasikannya sembuh dan tidak meninggalkan bekas,
sementara luka Tuhan Yesus lenyap saat Ia bangkit tapi meninggalkan bekas dan
bekas inilah bukti kalau Tuhan pernah turun ke dunia ini untuk mati,
sementara iblis tidak bisa mati karena iblis adalah roh.
Kalau
Tuhan membangun kerajaanNya di dunia ini, iblispun membangun kerajaannya lewat
pengajaran yang sesat (Matius 7 : 15-20) yang berkembang pesat
akhir-akhir ini.
Kalau
Tuhan mempersiapkan mempelaiNya (Wahyu 12 : 1-2), iblis pun
mempersiapkan mempelainya yang disebut babel, sundal besar, pelacur besar (Wahyu
17 : 1-2).
Iblis
juga mencoba Tuhan Yesus saat di padang gurun (Matius 4 : 3-11) dan
Tuhan menghalau segala serangan iblis dengan kata ”ada tertulis”.
Hanya
satu yang tidak bisa ditiru oleh iblis yaitu pekerjaan penyucian, dan
pekerjaan penyucian ini dilakukan hanya dalam penggembalaan. Itu
sebabnya pelayanan pengembalaan ini dibicarakan Tuhan Yesus sampai 3 kali
kepada rasul Petrus saat Ia akan terangkat ke Sorga (Yohanes 21 : 15-17).
Singa
dari Yehuda
yaitu tunas, akar Daud telah menang, dan Ia telah membuka gulungan
kitab yang termaterai dan telah menurunkannya bagi kita semua. Kitab
yang diturunkan itu berjumlah 66 kitab (39 kitab perjanjian lama dan
27 kitab perjanjian baru) dan di luar dari kita-kitab ini berasal dari si
iblis.
Wahyu
22 : 18-19
berkata : siapa yang menambahkan sesuatu kepada kitab suci ini maka
Tuhan akan menambahkan malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini
dan siapa yang mengurangkan sesuatu pada kitab suci ini maka Tuhan akan
mengambil bagiannya dari pohon kehidupan, artinya menghapus namanya dari kitab
kehidupan Anak Domba Allah.
Sekarang
ke 66 kitab ini ada pada kita semua apakah sebagai hamba Tuhan, imam-imam, atau
sidang jemaat. Pembacaan Alkitab setiap hari akan menolong kita untuk bertumbuh
ke arah pendewasaan rohani. Lewat pembacaan Alkitab setiap hari maka Firman
akan tersimpan dalam hati dan akan menolong kita dalam menghadapi segala gelombang
persoalan dan tipu daya si iblis seperti dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan
kata “ada tertulis”.
Rasul
Paulus dalam surat I Timotius 4 : 13 berkata supaya bertekun
dalam membaca kitab-kitab suci.
II
Timotius 3 : 15
berkata : membaca kitab suci dapat memberi hikmat dan menuntun
kita kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus.
II
Timotius 3 : 16
berkata : segala tulisan (firman Tuhan dalam Alkitab) yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran.
Mari
kita bertekun membaca Alkitab setiap hari, agar kita dapat bercermin dan
melihat keadaan diri kita sendiri, bagaimana keadaan kita di hadapan Tuhan,
sudahkah kita layak menjadi hambaNYA (utusanNYA), imam-imamNYA dan
sebagai sidang jemaatNYA? Selagi masih ada waktu mari kita memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya karena waktu berjalan terus.
SINGA DARI YEHUDA
(Wahyu 5 : 5)
Bagian III
Shalom,….
Wahyu
5 : 5
berkata : lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku ”jangan menangis”
sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas (akar) Daud telah
menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh
materainya.
Gulungan
kitab itu sekarang telah telah terbuka dan telah diturunkan ke muka bumi ini
dalam dalam bentuk Alkitab yang terdiri dari 66 kitab. Alkitab (gulungan kitab)
itu diterima oleh Anak Domba dari Dia (Allah Bapa) yang duduk di
atas takhta itu (Wahyu 5 : 7). Berarti jika ada kitab lain di luar dari
66 kitab ini maka kitab itu bukan berasal dari Allah Bapa.
Kitab
Kejadian 1 : 1 berkata : Pada mulanya adalah Firman. Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Jadi jauh sebelum
dunia ini ada, firman itu sudah ada, sementara leluhur kita atau nenek moyang
kita ada setelah bumi ini terbentuk lewat keturunan Adam dan Hawa. Jadi jelas
bahwa segala ajaran leluhur, adapt-istiadat, semuanya itu bukanlah berasal dari
Allah. Ajaran-ajaran di luar dari firman Allah sepertinya baik tapi akhirnya
menuju maut (Amsal 14 : 12).
Galatia
1 : 6-10
berkata : jika ada pemberitaan firman yang menyampaikan injil yang lain di luar
dari 66 kitab ini, atau memutar balikkan injil Kristus, mencampur adukkan injil
Kristus dengan ajaran-ajaran leluhur maka Tuhan berkata ”terkutuklah
dia”.
Bahkan
Yesaya 56 : 10-11 berkata : bahwa pemberita-pemberita firman yang mengejar
laba, Tuhan katakan bagai anjing-anjing bisu yang tidak tahu menyalak,
kerjanya berbaring, melamun dan suka tidur, anjing-anjing pelahap yang tidak
tahu kenyang.
Para
hamba Tuhan
pemberita firman, cepat kembali kepada kemurnian firman, agar kawanan
domba yang Tuhan percayakan kepadamu bisa cepat lepas dari rokok, judi, mabuk,
dan dari adat istiadat, menipu dan segala tipu daya setan lainnya. Matius 28
: 19-20 berkata Tuhan akan menyertaimu senantiasa sampai akhir zaman.
Para
imam
yang turut melayani di kebun anggur Tuhan mari setia dalam pelayanan dan
jangan bersungut-sungut, tapi layanilah Tuhan dengan sukacita dan
dalam kesucian agar pelayananmu berkenan di hadapan
Tuhan. Pemimpin di dunia ini saja tahu menghargai anggotanya yang
bersungguh-sungguh, terlebih Tuhan kita yang besar, Ia pasti akan
memuaskan keinginan hatimu lebih dari apa yang engkau pikirkan.
Sidang
jemaat Tuhan
tetaplah setia dalam ibadah. Setia dalam ibadah maksudnya agar kita
mendengar Firman yang diuraikan, sehingga saat kita membaca Firman lewat
pembacaan Firman Tuhan setiap hari, kita mengerti maksud dari ayat tersebut. Kita
tidak akan tersandung walaupun ada sandungan di depan kita dan kita bisa
tenang dalam menghadapi gelombang persoalan karena Tuhan Yesus ada di
bahtera hati kita lewat Firman yang tersimpan rapi di hati kita.
Siapapun
kita, apakah sebagai pemberita Firman, imam-imam atau sidang jemaat, Tuhan
itu senang jikalau kita sampai bermegah karena kita bisa memahami
dan mengenal (understands and knows) Dia dengan benar (Yeremia
9 : 23-24), sehingga saat kita naikkan penyembahan maka Tuhan akan nyatakan
kasih setiaNYA, keadilanNYA, dan kebenaranNYA .
Ayat Bacaan : Yehezkiel 19:1-14; Wahyu 5:5
“Ia membesarkan seekor dari anak-anaknya, sehingga menjadi singa muda …..” (Yehezkiel 19:3)
“Ia membesarkan seekor dari anak-anaknya, sehingga menjadi singa muda …..” (Yehezkiel 19:3)
Singa menggambarkan keberanian dan kedaulatan. Penglihatan Yehezkiel dalam
pasal 1 ayat 10 meneguhkan bahwa salah satu karakter Allah disimbolkan dengan singa.
Jangan lupa, Yesus juga disebut dengan Singa dari Yehuda (Wahyu 5:5). Lucunya,
iblis juga meniru-meniru simbol ini dengan menyebut dirinya sebagai “singa yang
mengaum-aum” (1 Petrus 5:8).
Kita adalah singa-singa Allah, setuju? Kalau tidak setuju, berarti Anda bukanlah keturunan Singa dari Yehuda. Mana mungkin singa melahirkan kucing atau kelinci? Maksud saya, kita harus memiliki karakter seperti singa yang berani melawan kelaliman dan berani mengambil risiko untuk menyatakan kebenaran Allah. Ada risiko yang menanti memang. Tetapi tanpa tantangan, kekristenan kita perlu dipertanyakan, apakah kita telah sungguh-sungguh telah menjadi pelaku firman?
Kita adalah singa-singa Allah, setuju? Kalau tidak setuju, berarti Anda bukanlah keturunan Singa dari Yehuda. Mana mungkin singa melahirkan kucing atau kelinci? Maksud saya, kita harus memiliki karakter seperti singa yang berani melawan kelaliman dan berani mengambil risiko untuk menyatakan kebenaran Allah. Ada risiko yang menanti memang. Tetapi tanpa tantangan, kekristenan kita perlu dipertanyakan, apakah kita telah sungguh-sungguh telah menjadi pelaku firman?
Contoh yang mudah ditemukan adalah Petrus. Sebelum dipenuhi dengan Roh Kudus, dia adalah seorang pengecut. Masakan ditanyai seorang bujang perempuan yang notabene tenaganya kalah jauh dengan si pelaut yang berotot ini, ia malah lari terbirit-birit? Tetapi saat kuasa Allah turun di kamar loteng di Yerusalem, Ia diubahkan menjadi singa yang gagah berani. Khotbahnya meledak-ledak meninju muka para penguasa.
Jangan takut menghadapi
singa yang mengaum-aum, jika engkau adalah keturunan Singa dari Yehuda.
singa yang mengaum-aum, jika engkau adalah keturunan Singa dari Yehuda.
Singa (Singa Yehuda-Yesus Kristus)
Singa adalah gambaran daripada Kristus Yesus = SINGA YEHUDA
= Singa merupakan gambaran atas apa yang mau terjadi dalam hidup kita
= Singa menunjukkan karakter kerajaan (royal character), bila tidak
punya karakter kerajaan akan mengacaukan banyak hal.
= Singa dengan keberadaannya saja (aumannya), semua binatang yang lain tahu
kalau itu singa (sehingga singa tidak perlu kartu nama untuk published
diri)
Bagaimana karakter seekor singa ?
1. Ayub 4 : 11 ‘ Singa
binasa karena kekurangan mangsa, dan anak-anak singa betina bercerai-berai
‘
Bila Kristus Yesus adalah singa Yehuda, maka orang yang lahir baru dan
menjadi anak Allah adalah singa juga (merupakan bagian / keluarga dari singa
Yehuda).
Nature-nya singa : singa binasa
(Ibrani = sesat) karena kekurangan mangsa
Bila singa tidak sedang berburu = kehabisan mangsa, maka aka nada kesesatan
/ kebinasaan.
Singa akan saling membinasakan bila tidak ada buruan lagi.
Bila kita anak Tuhan hanya kumpul-kumpul dan tidak berburu, ini awal
kesesatan, yang mengakibatkan kelumpuhan rohani, dan lunglai.
- Kita harus berburu jiwa-jiwa sampai terjadi kegerakan
- Bila dibiarkan, maka sifat nature singa akan hilang, menjadi lumpuh dan lunglai
- Kita dilahirkan oleh penebusan singa Yehuda (Yesus).
2. Bilangan 23 : 24 ‘ Lihat,
suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti
singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan
meminum darah dari yang mati dibunuhnya. ‘
Nature-nya singa : tidak bisa
berbalik bila belum menghabisi mangsa
Bila singa sudah puas sebelum menangkap mangsa / habis passion untuk
jiwa-jiwa / berhenti berburu, berarti singa tersebut sudah mau mati (lonceng
kematian berbunyi).
Selama kita (singa) masih hidup, sudah nature-nya untuk memenangkan
jiwa-jiwa.
3. Amsal 30 : 30 ‘Singa, yang
terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun.
‘
Nature-nya singa : terkuat,
kuncinya : fokus
Singa di sirkus bisa ditundukkan bukan karena cemeti dari pawang singa,
tetapi karena kursi berkaki empat yang dipegang oleh pawang singa. Saat singa
dilatih, kaki kursi itu dihadapkan ke singa, yang mengakibatkan singa yang
melihat ke-empat kaki kursi itu menjadi bingung karena dikiranya ada empat
obyek di sana, ia kehilangan fokus, sehingga kebingungan dan menjadi lemas.
Sebagai anak Allah (singa), jangan biarkan kita kehilangan fokus kita,
jangan biarkan fokus kita dalam mencari jiwa dipecah oleh iblis. Bila fokus
kita pecah akan mengakibatkan kekacauan dalam hidup kita.
Tetap fokus kita ke Tuhan !
4. Nahum 2 : 11-12 ‘ Di mana
gerangan persembunyian singa dan gua singa-singa muda, tempat singa pulang
pergi, tempat anak singa, di mana tidak ada yang mengganggunya ? Biasanya singa
itu menerkam supaya cukup makan anak-anaknya, mencekik mangsa bagi
betina-betinanya, dan memenuhi liangnya dengan terkaman. ‘
Nature-nya singa : bergerak dalam
suatu komunitas
Singa itu binatang yang bersifat family.
Bila berburu mangsa, yang lari terlebih dahulu adalah singa-singa betina,
lalu yang meng-eksekusi mangsa adalah singa jantan, lalu buruan dibawa ke
anak-anaknya, dan singa jantan tersebut membagi-bagi buruan untuk makanan
keluarganya.
Singa bergerak dalam suatu komunitas, tahu me-manage sesuai bagiannya
masing-masing dalam kelompok (komunitas) tersebut. Setiap kelompok punya
bagian-bagian yang luar biasa.
Bila ada singa yang terlepas / keluar dari kelompoknya, itu adalah
singa-singa yang kalah (loser).
Anak singa juga diajari cara berburu.
Singa bila berburu akan berkelompok, lalu buruan disantap bersama-sama.
Hal ini sama halnya dengan pasangan kerub-kerub yang disediakan Tuhan buat
kita, untuk kita bergerak dalam kelompok-kelompok bersama-sama untuk Tuhan.
5. Bilangan 24 : 9 ‘ Ia
meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa betina;
siapakah yang berani membangunkannya ? Diberkatilah orang yang memberkati engkau,
dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau ! ‘
Nature-nya singa : punya otoritas
Auman singa alam radius 8 km masih terdengar, daya getarnya ke binatang lain
sangat terasa.
Singa juga melakukan klaim teritority-nya (dengan maaf-dikencingi), sehingga
bila ada singa lain yang masuk dan mencium bau khas untuk tiap singa itu, akan
berhenti memasuki daerah tersebut dan menjadi takut.
Sebagai singa, tongkat otoritas itu nyata atas kita anak Allah.
Pada bagian akhir, bila nature singa ada pada diri kita, maka janji
Tuhan ‘Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan
terkutuklah orang yang mengutuk engkau ’ akan terjadi dalam
hidup kita.
Jangan berhenti dari nature kita yaitu berburu jiwa !
Singa Yehuda
Kej 48:8-12
Ayat 11&12 adalah kelimpahan yang luarbiasa. Pohon
anggur bukanlah pohon yang kuat. Pohon anggur mudah dicabut maupun dipatahkan.
Tetapi anggur adalah simbol kelimpahan bagi israel. Keledai ditambatkan di
pohon anggur. Hal tersebut merupakan suatu kebodohan karena akan merusak pohon
anggur. Tetapi sebegitu kayanya petani
tersebut sehingga berkata biarkan saja. Petani tersebut tidak akan goyah karena
dia punya banyak lahan.
Ini kata sindiran. Kita dirusak tapi kita tetap tenang. Tuhan memberkati seorang seperti keberadaan petani tersebut. Itulah Yehuda. Kita keturunan Singa Yehuda.
Bil 23:24 24 Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya."
Dia tidak akan berbaring untuk tidur kalau belum makan jarahannya. Ciri singa: 1. Bukan pemalas Dia tidak akan berbaring sebelum makan mangsanya. Kita bertindak profetik tapi seharinya malas maka Itu bukan singa. Mengaung gunanya mengusir musuh. Mengaung tidak menyebabkan seekor kancil datang kemulut singa. Engkau harus kejar buruanmu. Singa adalah pribadi yang harus menuntaskan. Ruth 2:1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Boas orang betlehem Yehuda. Dia dari suku Yehuda. Artinya orang yang kuat dlm kekayaannya 18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga." Orang tidak akan berhenti sebelum menuntaskan, itulah Singa Yehuda. Kekuatan dari singa adalah ketika kita keluar kejar itu jatah kita.
Amsal 12:27 Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. Singa malas adalah singa yang menjelang ajal. Hati-hati jangan salahkan Tuhan karena orang lain diberkati. Perlu diketahui dia diberkati karena mau berburu. Rajin=emas
Ini kata sindiran. Kita dirusak tapi kita tetap tenang. Tuhan memberkati seorang seperti keberadaan petani tersebut. Itulah Yehuda. Kita keturunan Singa Yehuda.
Bil 23:24 24 Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya."
Dia tidak akan berbaring untuk tidur kalau belum makan jarahannya. Ciri singa: 1. Bukan pemalas Dia tidak akan berbaring sebelum makan mangsanya. Kita bertindak profetik tapi seharinya malas maka Itu bukan singa. Mengaung gunanya mengusir musuh. Mengaung tidak menyebabkan seekor kancil datang kemulut singa. Engkau harus kejar buruanmu. Singa adalah pribadi yang harus menuntaskan. Ruth 2:1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Boas orang betlehem Yehuda. Dia dari suku Yehuda. Artinya orang yang kuat dlm kekayaannya 18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga." Orang tidak akan berhenti sebelum menuntaskan, itulah Singa Yehuda. Kekuatan dari singa adalah ketika kita keluar kejar itu jatah kita.
Amsal 12:27 Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. Singa malas adalah singa yang menjelang ajal. Hati-hati jangan salahkan Tuhan karena orang lain diberkati. Perlu diketahui dia diberkati karena mau berburu. Rajin=emas
Masa keemasan artinya masa
rajin. Orang yang rajin akan mendapatkan harta. Kalau kita berhenti berburu
kita bukan singa yehuda.
2. Naik ke gunung Kej 49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Sering kita bukanlah singa. Berkat yang Tuhan beri bukan membuat kita naik tapi justru turun. Berapa banyak orang yang mencicipi blessing Tuhan tapi berapa pula yang naik? Tuhan rindu cinta yang rela berkorban. Tuhan mau setiap berkat yang di berikan membuat engkau naik.
3. Hak Kerajaan
2. Naik ke gunung Kej 49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Sering kita bukanlah singa. Berkat yang Tuhan beri bukan membuat kita naik tapi justru turun. Berapa banyak orang yang mencicipi blessing Tuhan tapi berapa pula yang naik? Tuhan rindu cinta yang rela berkorban. Tuhan mau setiap berkat yang di berikan membuat engkau naik.
3. Hak Kerajaan
Bil 24:9 Ia meniarap dan
merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa betina; siapakah yang
berani membangunkannya? Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan
terkutuklah orang yang mengutuk engkau!"
Salah 1 hak kerajaan adalah diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!" Diberkati yang mendoakan dan ikut andil kesejahteraan. Mengutuki artinya perkataan, pikiran atau perbuatan yang mengingini celaka.
Jadilah keturunan singa yehuda yang rajin berburu, terus naik dan mendapatkan hak kerajaan.
Salah 1 hak kerajaan adalah diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!" Diberkati yang mendoakan dan ikut andil kesejahteraan. Mengutuki artinya perkataan, pikiran atau perbuatan yang mengingini celaka.
Jadilah keturunan singa yehuda yang rajin berburu, terus naik dan mendapatkan hak kerajaan.
SINGA DARI YEHUDA
HAKIM-HAKIM
14:5-10
Ay.5 Lalu pergilah Simson beserta
ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di
Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.
Singa
muda gambaran dari:
· Yesus Kristus yang adalah singa
dari suku Yehuda (Why)
· Iblis ‘seperti’ singa. (Srt.
Petrus)
Iblis
tahu bahwa Yesus adalah singa dari s.Yehuda maka iblis berusaha untuk meniru
‘seperti’ Yesus.
Amos
3:8
Singa telah mengaum, siapakah
yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak
bernubuat?"
Simson
sedang dikuasai oleh keinginannya untuk berbuat dosa dengan memaksakan
kehendaknya untuk menikahi gadis dari bgs. Kafir sehingga meskipun singa muda
datang mengaum tapi simson terus berusaha kisah ini adalah gambaran dari
kehidupan kita yang dalam dosa tapi Yesus datang untuk melepaskan kita dari
dosa. Tapi ingat Jangan sampai Firman telah datang untuk melepaskan kita dari
dosa tapi kita lebih keras lagi hidup dalam dosa!
Ay.6 Pada waktu itu berkuasalah
Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik
anak kambing -- tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya
kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu.
Tapi
jika Singa Muda itu gambaran dari Yesus mengapa atas kehendak Roh Tuhan, Simson
harus membunuhNya?
Ini
menggambarkan kehendak Alah Bapa yang mana AnakNya harus mati dibunuh oleh
tangan orang-orang berdosa sehingga oleh kematianNya orang berdosa dapat
diselamatkan.
Yang
keluar dari kematian singa muda itu?
a. Ay.8 Setelah beberapa waktu
kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia
menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan
lebah pada kerangka singa itu dan juga madu.
Pada
kerangka singa itu terdapat madu.
Mazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu
bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
Madu adalah
Firman Tuhan (Mazmur 19:8-11). Untuk apa madu itu? Menolak yang Jahat
dan memilih yang baik dan memulai yang baru.
Lewat
kematian Yesus Kristus hidup kita yang mau menerima Dia lewat FIRMANNYA maka
kita akan merasakan manisnya hidup ini, manisnya nikah kita.
(Wahyu
10:9-10).
Biarlah
Firman menegur, menyatakan dosa dan menasehati kita agar kita dapat sadar dan
memperbaiki hidup sehingga Tuhan datang kita tak didapati bercela dihadapan
Tuhan dan boleh masuk dalam Yerusalem baru.
Simson
membawa pulang madu dan membagikan bagi orang tuanya artinya jika kita menerima
FA maka biarlah kita bagikan itu bagi orang tua kita dan saudara-saudara kita.
b. Ada darah yang keluar yaitu
gambaran dari bilur-bilur Yesus.
1
petrus 2:23-25
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia
tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul
dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati
terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat
seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara
jiwamu.
Dan
dengan bilur-bilurNya kita disembuhkan baik jasmani maupun rohani.
Saat
ini Tuhan bertanya;
Seberapa
banyak kali kita meninggalkan Tuhan?
Seberapa
banyak kali kita tersesat?
Seberapa
banyak kali kita tidak beribadah?
SINGA YEHUDA
Dalam tradisi Yahudi, suku Yehuda dilambangkan dengan singa,
hal ini menggambarkan keberanian dan keperkasaan suku Yehuda. dari suku
Yehudalah muncul Messias yang dijanjikan kepada kaum Israel, dari keturunan
Daud, keturunan Abraham. Messias ini digenapi melalui kehadiran Yesus sebagai
penebus dosa dunia dan mengembalikan kejayaan kerajaan Israel, namun hal ini
rupanya telah disalahmengertikan oleh sebagian besar rakyat Israel kala itu,
sebab Yesus mengembalikan kejayaan Israel dalam arti rohani. artinya, IA
mengembalikan manusia kepada fitrahnya, yaitu anak-anak Allah yang akan
mewarisi KERAJAAN SURGAWI. Kekecewaan inilah yang mendasari kepercayaan agama
Yahudi untuk terus menanti kedatangan Messias hingga saat ini. Sekarang, kita
baru saja memperingati pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dan merayakan
kebangkitan Tuhan Yesus, sebentar lagi kita akan merayakan kenaikan Tuhan Yesus
ke surga dan disusul dengan hari Pentakosta atau pencurahan Roh Kudus. semua
peringatan dan perayaan itu tidak akan memiliki arti dan makna apa-apa, kecuali
bila kita sudah mengalami pertemuan pribadi dengan Sang Singa Yehuda, dan
dibuktikan dengan perilaku kita sehari-hari.
Teguh Seperti Singa
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku:
"Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas
Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka
ketujuh meterainya." Wahyu 5 : 5
Singa
adalah anggota dari keluarga kucing. Panjang rata-rata tubuh singa dewasa
adalah 9 kaki dan beratnya bisa mencapai 200 – 250 kilogram. Suara singa adalah
auman atau geraman. Tidak seperti kucing-kucing lain, singa tidak mendengkur
dan tidak memanjat pohon. Singa dapat dengan mudah menyebrangi sungai yang
dalam. Semua singa hidup dari hewan-hewan pemakan rumput, jadi mereka hidup di
negara yang memiliki padang rumput luas, bukan berhutan-hutan. Semua singa
beristirahat pada siang hari dan berburu pada malam hari. Singa dapat hidup
sendiri atau secara berpasangan, atau berkelompok yang terdiri dari empat
sampai dua belas singa yang dikenal sebagai ″kelompok.″ Persediaan makanan utama singa berasal dari zebra, rusa, dan
kijang. Kadang singa juga menyerang jerapah, namun singa tidak akan menyerang
gajah, badak, atau kuda nil. Ketika singa melakukan serangan secara tiba-tiba,
singa dapat berlari dengan kecepatan 40 mil per jam.
Kita bisa belajar dari singa tentang kekuatan, keberanian
dan keteguhannya. Singa mendapat predikat sebagai raja hutan bukan karena mampu
mengalahkan semua binatang, namun karena singa adalah binatang yang sangat
berani dan teguh dalam mencari dan memburu mangsa. Yesus disebut singa dari
Yehuda (wahyu 5:5) karena Yesus memiliki keberanian dan keteguhan yang luar
biasa. Saat membaca riwayat pelayanan Yesus, akan kita dapati Yesus banyak
sekali mendapat cobaan, baik dari iblis, orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat, murid-muridNya sendiri, orangtua dan saudara-saudara-Nya, dan
orang-orang Israel. Terakhir Yesus diuji saat Dia meminum cawan penderitaan dan
memikul salib. Tuhan Yesus tak pernah kompromi sedikit pun dengan dosa dan Ia
teguh melaksanakan tugas Bapa sekali pun aniaya dan penolakan harus Ia terima.
Ringkasnya : mari kita miliki keberanian dan keteguhan
seperti Yesus. Kita memang minoritas dan lemah, namun tunjukkan bahwa kita
teguh memegang dan melakukan perintah-perintah Tuhan sekalipun kesukaran dan
tantangan menghadang. Jadilah seorang Kristen yang tidak bisa dan tidak mau
dipermainkan iblis dan dunia.
Arti Nama Yehuda
Bagi para pembaca yang
cukup sering membaca Alkitab, tentu tahu bahwa Yakub memiliki 12 orang anak
laki-laki, yang kemudian nantinya berkembang menjadi keduabelas suku Israel.
Tetapi Yehuda ini adalah suku yang termasuk unik. Mengapa demikian? Karena
berdasarkan budaya waktu itu, pada umumnya anak sulung akan menjadi anak yang
diistimewakan. Dalam hal ini, anak sulung Yakub (Israel) adalah Ruben (Kej
29:32). Yehuda sendiri adalah anak keeempat (Kej 29:35). Tetapi apabila kita
perhatikan bagaimana Yakub memberkati anak-anaknya, kita melihat bahwa Yehuda
adalah anak yang mendapatkan keistimewaan khusus, bahkan Yesus Kristus pun
lahir dari suku Yehuda (Mat 1:3).
Apa yang membuat Yehuda
ini begitu spesial? Arti kata Yehuda adalah “memuji” atau “bersyukur”. Hal ini
ditekankan juga dalam bacaan Alkitab kita hari ini, yaitu bagaimana Yakub
memberikan berkat kepada Yehuda dimana Yehuda akan dipuji oleh saudara-saudaranya,
dan kepada Yehuda akan sujud anak-anak Yakub (ay. 8). Tentu saja ini tidak
berbicara langsung tentang Yehuda sebagai pribadi, tetapi nanti kepada
keturunan Yehuda, yaitu Yesus Kristus. Ini juga ditekankan di dalam ayat-ayat
selanjutnya, yang menggambarkan Yesus sebagai Singa dari Yehuda (ay. 8 &
Why 5:5).
Tentu saja Yakub
memandang jauh ke depan ketika ia menyampaikan berkat kepada suku Yehuda ini.
Bahkan Yakub menubuatkan bahwa tongkat pemerintahan tidak akan beranjak dari
Yehuda (ay. 9). Hal ini selain menggambarkan Yesus Kristus juga menggambarkan
keturunan raja-raja, dimana sejak masa raja Daud (yang adalah keturunan
Yehuda), maka keturunan selanjutnya dari raja Daud selalu memegang
pemerintahan, bahkan ketika kerajaan Israel pecah menjadi dua, yaitu kerajaan
Israel dan kerajaan Yehuda. Kerajaan Israel dipimpin oleh banyak orang dengan
latar belakang suku yang berbeda-beda, tetapi kerajaan Yehuda (yang terdiri
dari dua suku, yaitu Yehuda dan Benyamin) selalu dipimpin oleh raja dari
keturunan Yehuda.
Bahkan dalam berkat
selanjutnya, Yakub memberkati Yehuda dengan berkat kelimpahan anggur dan susu
(ay. 10-11), dimana Yehuda akan diberkati melimpah dengan anggur dan susu.
Anggur adalah gambaran kekayaan, dimana saat itu anggur menunjukkan status
sosial dari seseorang (bandingkan dengan mujizat yang dilakukan Yesus pada
perjamuan kawin di Kana, ketika Ia mengubah air menjadi anggur yang terbaik).
Demikian pula dengan susu, yang juga menggambarkan kemewahan (tanah Kanaan
disebut sebagai tanah yang berlimpah susu dan madunya).
Bagaimana bisa Yehuda
mendapatkan banyak sekali kesempatan yang luar biasa? Padahal jika kita melihat
kehidupan Yehuda secara pribadi pun, masih ada sejumlah dosa dan kesalahan
Yehuda yang tidak patut kita tiru?
Jawabannya memang sulit
karena hal itu adalah hak prerogatif Allah melalui Yakub sendiri. Tetapi jika
kita melihat arti nama Yehuda, yang berarti “memuji” ataupun “bersyukur”,
mungkin memang kedua hal itu yang harus kita teladani dari arti nama Yehuda. DI
satu sisi kita harus menjadikan pujian kita kepada Tuhan sebagai sesuatu yang
harus kita lakukan setiap saat. Kita harus memiliki roh yang suka memuji dan
menyembah Tuhan, karena sebenarnya hal itulah yang akan kita lakukan di surga
nanti. Selain itu kita pun perlu memiliki sikap selalu bersyukur kepada Tuhan,
apapun yang kita alami (1 Tes 5:18).
Sudahkah kita memiliki
sikap tersebut dalam hidup kita sehari-hari? Bukan tidak mungkin bahwa ketika
kita memiliki sikap hati yang selalu
memuji dan bersyukur kepada Tuhan, maka Tuhan pun akan memberikan kita
berkat-berkat yang luar biasa. Sama seperti suku Yehuda yang diberikan
kesempatan untuk menjadi sarana bagi kelahiran Yesus Kristus, Tuhan pun bisa
memberikan kita kesempatan bagi kita untuk menjadi sarana bagi kemuliaan Tuhan.
Bacaan Alkitab: Kejadian 49:8-12
49:8 Yehuda, engkau akan
dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu
akan sujud anak-anak ayahmu.
49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam,
engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring
seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani
membangunkannya?
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda
ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak
atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur
dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya
dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
49:12 Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan
putih karena susu.
Apakah julukan "singa yehuda" ditujukan kepada Tuhan?
Disingkat dari gelar mesianis Kristus -- seperti tertulis
dalam Why 5:5, 'Singa dari suku Yehuda'. Istilah hunjukan yg jelas pada Kej
49:9, 'Yehuda adalah seperti anak singa'; gelar ini menggambarkan Kristus
sebagai puncak keberanian, kekuasaan dan keperkasaan suku Yehuda. Seperti
seekor singa, Iblis siap untuk menerkam orang kudus (1 Ptr 5:8), tapi Kristus
adalah Singa yg menang, layak membuka ketujuh meterai penghukuman. Penggunaan
istilah 'singa' berkaitan dengan penghukuman, dapat mencerminkan ay-ay seperti
Yes 38:13; Rat 3:10; Hos 5:14; 13:8, di mana penghukuman Allah diserupakan
dengan terkaman seekor singa. Kaisar-kaisar Etiopia dahulu yakin bahwa mereka
berasal dari Yehuda, sebagai keturunan dari raja Salomo dan ratu Syeba,
sehingga mereka dengan bangga memakai gelar ini.
BELAJAR DARI SINGA Wahyu 5:1-5
Kitab Wahyu pasal 5 menyingkapkan bagi kita
sesuatu yang luar biasa!!, ketika Yohanes melihat pintu sorga terbuka, ia
melihat ditangan kanan Dia yang duduk di tahta sebuah gulungan kitab dengan
tujuh materainya. Didalam penglihatannya, Yohanes melihat seorang malaikat yang
gagah, yang berseru dengan suara nyaring ”siapakah yang layak membuka gulungan
kitab itu dan membuka materai-materainya”. Selanjutnya Yohanes melihat tidak
ada seorangpun baik di sorga, bumi maupun dibawah bumi yang layak untuk membuka
gulungan kitab itu dan melihat sebelah dalamnya. Ketika ia melihat hal itu,
Yohanes menangis dengan amat sedih, jika kita terus memperhatikan didalam ayat
5, seorang dari tua-tua mengatakan pada Yohanes ”jangan engkau menangis
sesungguhnya singa dari suku Yehuda yaitu dari tunas Daud telah menang,
sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh materainya”.
Singa disini menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus, Ia telah menang atas iblis,
atas segala kejahatan dan lewat korbanNya, Ia telah menebus manusia yang
berdosa. Hanya Tuhan Yesus ”singa dari suku Yehuda” yang punya kuasa/otoritas
untuk membuka kitab itu dan materainya.
Didalam Alkitab, Rasul
Petrus mengatakan bahwa iblis sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari
orang yang dapat ditelannya (I Ptrs 5:8), namun kita juga percaya bahwa singa
dari suku Yehuda, yaitu Tuhan Yesus telah melucuti kuasanya dan membuat ia
menjadi tontonan (Kol 2:15). Saya dan saudara diberi kuasa/otoritas untuk
menang atas si jahat.
Hari ini kita akan belajar
kebenaran Alkitab mengenai singa (Ams 30:29-30). Alkitab mengatakan bahwa singa
”tidak mundur terhadap apapun” artinya singa itu berani atau sangat berani.
Selanjutnya mari kita perhatikan kehidupan Tuhan Yesus yang disebut dengan
singa dari Yehuda. Ia memilih, menetapkan dan memimpin murid-muridNya untuk
memiliki keberanian seperti singa yang tidak pernah mundur (baca....Luk 9:51,
13:22,31-33). Perhatikan, Tuhan Yesus mengarahkan pandanganNya ke Yerusalem,
Dia tahu bahwa Ia akan ditangkap, dijatuhi hukuman mati disana, Ia tetap menuju
ke Yerusalem. Perhatikan, Filipi 2:10-11, karena ketaatan dan keberanianNya,
Bapa mengaruniakan kekuasaan dan kemuliaan kepadaNya. Mari kita perhatikan
kualitas/keunggulan dari pada ”singa” :
1. Diperlengkapi
untuk Menaklukkan( Kej 49:8-12)
Singa di
kenal sebagai raja hutan, namun kenyataanya singa lebih menyukai daerah yang
jarang pohonnya, kebanyakan dari singa hidup ditanah berumput yang ditumbuhi
dengan duri-duri atau semak belukar. Bahu dan kaki singa diperlengkapi dengan
kekuatan penuh untuk melompat. Lompatan terjauh dari singa adalah 12,1 meter
sehingga mereka dapat menerkam leher mangsanya dan mulut dan gigi yang runcing
dan tajam mereka dengan seketika dapat membunuh mangsanya. Demikian pula dengan
kita, kitapun diperlengkapi untuk menjadi umat yang menang (tentang Daud, pada
masanya seluruh musuh Israel ia taklukkan, Daud merupakan gambaran singa yang
menaklukkan mangsa-mangsanya). Kelengkapan orang percaya ada Firman Allah, Roh
Kudus, Lima Jawatan Pelayanan dan Karunia-karunia Roh.
2. Cara
Manaklukkan Musuh (Efs 5:26, Kis 1:5)
Cara singa
menaklukkan mangsanya adalah dengan menerkam dan menggigit dan singa
melakukannya pada leher dan tengkuk serta mulut dari pada mangsanya, sehingga
tidak dapat bernafas. Cara kita menaklukkan musuh kita adalah dengan menerima
FirmanNya serta tenggelam didalamnya dan juga menerima Roh Kudus dan tenggelam
didalamNya. Perhatikan Efesus 6:10-13, hal ini adalah cara mmenghadapi musuh,
perlengkapan senjata Allah harus dimabil dan dikenakan. Kata ambil memiliki
makna ”diterima” sedangkan kata dikenakan (enduo) artinya tenggelam.
3. Auman
Singa (Ams 19:12, 20:2)
Ciri khas
yang paling mencolok yang membuat singa sangat berbeda dengan jenis hewan yang
lain adalah ”aumannya”. Dalam kondisi tertentu auman singa bisa terdengar dari
jarak 5 mil atau 8 km saat singa berdiri menundukkan kepalanya sedikit serta
melapangkan dadanya untuk menghasikan suara auman yang begitu kuat. Hal ini
biasa dilakukan singa setelah matahari terbenam atau setelah manaklukkan
mangsanya. Auman seperti ini sebagai pernyataan sebagai hak teritorial dan juga
kepuasan. Apa bila kita mengingikan Tuhan bergerak ditengah kita sebagai singa
suku Yehuda kita harus mengetahui dimana daerah teritorialnya yaitu
”hadiratNya”. Pastikan engkau selalu berada didalam hadiratNya dan perhatikan
Yesaya 42:10-13, ini yang harus kita lakukan agar Ia bergerak diantara kita:
-”nyanyikan
nyayian baru bagi Tuhan”, kata menyayikan dari kata (shir) yang berarti
merayakan.
-”memuji
(tehillah)”
-”memberi
hormat kepada Tuhan (kavodh)” ( I Taw 29:10-19 )
Singa dari suku Yehuda
telah memimpin kita untuk melewati jalan kemenanganNya. Dimana Ia tidak pernah
mundur menghadapi para lawannya, ia masuk ke Yerusalem ditangkap,dihakimi dan
dijatuhi hukuman mati kemudian Ia disalibkan dan akhirnya Ia ”mengaum" : ”sudah
selesai” (Yoh 19:29).
Luar biasa trimakasih penjelasan nya firman nya TUHAN YESUS MEMBERKATI
BalasHapusHarrah's Casino, San Diego - Mapyro
BalasHapusMapYRO provides 영천 출장마사지 users 전주 출장마사지 with a detailed view 서귀포 출장샵 of Harrah's Hotel and Casino, San Diego's most popular 영천 출장마사지 casino and 밀양 출장안마 hotel.